Tulisan masa lalu

Tulisan sederhana saat yang awalnya bukan merupakan tulisan dan hanya ada dipikiran saja.
Ketika awal rasa cinta datang, rasanya bahagia. Seperti ada yang menggantikan rasa sayang dari ibu kita. Tapi tetap ibulah yang benar-benar dan sungguh mencintai kita. Berbicara yang menggantikan rasa sayang seorang ibu.Semua pasti tau siapakah itu. Itu adalah pasangan kita. Pasangan kita merelakan apapun buat kita. Dan saling merelakan. Itulah pasangan sejati. Tak mengharap timbal balik.
Saat ini saya sedang memandang sebuah foto yang mimiknya imut dan bikin kangen. Kadang kalo jauh dari dia rasanya ada yang hilang dalam hidup. Tapi saya harus mengerti juga.Kalo terlalu sering bertemu, lama-lama akan jenuh. Maka kalo dia lagi dirumah, saya ga akan maksa dia lagi ketemu dengan saya. Apapun yang saya rasa nyaman buat dia, saya akan lakukan buat dia.
Sebenernya banyak hal yang tidak diketahui dari pasangan masing-masing. Apalagi untuk yang hal-hal positif.Contohnya seperti cemburu. Cemburu itu sebenernya bagus.Artinya pasangannya sangat sayang sama dia. Kadang pasangan tidak menyadarinya. Menganggap hal itu kanak-kanakan. Padahal kalo ia tau karena pasangannya sangat sayang dan takut kehilangan dia. Ia tersebut akan awet. Sampai nikah bahkan diajal kematian.Berikutnya adalah memaksa untuk selalu disampingnya. Tujuannya hanya satu. Untuk melindunginya. Tapi kadang pasangan merasa pasangannya posesif. Merasa dirinya terbelenggu.Padahal tidak begitu juga.Ia boleh kemanapun dan kapanpun karena hakikatnya manusia mempunyai kebebasan. Lagi-lagi pasangan selalu tidak positif dan sadar. Jika ingin menjadi pasangan sejati cobalah untuk selalu rela dan tidak berharap apa yang kita ingin. Ada satu hal lagi, jangan pernah mencoba untuk selingkuh, karena selingkuh adalah pantangan untuk menjadi pasangan sejati. Artinya pasangan tidak sabar dengan pasangannya, Tidak menerima apa adanya pasangannya. Tentunya tidak mengharapkan timbal balik.Cobalah dalam keadaan apapun untuk selalu setia. Karena pasangan sejati disukai Allah.Jadilah pasangan sejati.
tulisan ini gw buat 12-03-2012, setelah gw baca lagi sekarang gw banyak berubah ternyata. gw ngeliatnya jadi ngerasa bersalah sama pasangan gw sekarang. gw janji bakal lebih sayang sama dia.. luv u azmi m.a :*

Itulah dia

Anda semua pasti menginginkan sekali kan, kalau sepulang kerja atau kuliah. Ada memerhatikan anda. Tapi bagaimana rasanya kalau sepulang kerja atau kuliah tidak ada yang peduli. Sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pasti yang ada bukan senang tapi kesal. Anda sudah menunjukan kegiatan-kegiatan tapi tidak ada respon dari dia. Misalnya dia sedang serius menonton film. Anda pasti rasanya ingin marah. Hanya takut ia lebih marah kepada anda. Sebagai seorang pribadi yang diinginkan adalah menahan rasa marahnya. Tiba-tiba tanpa seizin anda, dia pergi tanpa pamit. Entah apa rasanya, tapi sungguh.. Itulah dia.. Semanik-maniaknya orang tidak akan menelantarkan atau bahkan, tidak akan sampai, tidak peduli dengan orang terdekatnya.

Rasanya ingin sekali ya mendapatkan semua apa yang kita mau.. Tapi kenapa kita susah sekali mendapatkan itu. Ya semoga saja Tuhan mendengar kita, agar tidak terjadi lagi hal seperti ini.

Tips membuat artikel yang baik

Membuat artikel yang baik tidak harus besar-besaran berat. Hanya ada beberapa poin yang perlu diingatkan, dan beberapa panduan untuk mengikuti dan setelah Anda mendapatkan menguasainya, menulis artikel akan menyenangkan, serta menguntungkan bagi Anda.
Untuk memastikan bahwa artikel Anda mendapatkan eksposur, berikut adalah enam tips membuat artikel yang baik agar orang-orang mendapatkan membaca artikel anda. Tips ini akan membuat artikel Anda lebih mudah dibaca dan menarik.

1. Gunakan paragraf pendek

Ketika paragraf yang sangat panjang, kata-kata bisa campur aduk dalam pikiran reader hanya dengan melihat itu. Ini bisa sangat membingungkan dan terlalu banyak kerja keras untuk baca. Pembaca hanya akan mengabaikan ayat cepat dan malah beralih ke artikel membaca lebih mudah yang baik untuk melihat, serta membaca.
Paragraf bisa menjadi kalimat tunggal, kadang-kadang bahkan satu kata!

2. Memanfaatkan Fungsi Number atau Bullet

Karena setiap poin pikiran, number dan bullet dapat dengan cepat membuat titik mudah diingat dan dicerna penting. Seperti setiap titik, ujung, panduan atau metode dimulai dengan bullet atau titik, pembaca akan tahu bahwa ini adalah di mana tips memulai membuat artikel. Format number dan bullet dengan lekukan sehingga artikel Anda tidak akan terlihat seperti satu blok membosankan, paragraf persegi. Karena setiap poin, number dan bullet dapat dengan cepat membuat poin mudah diingat dan dicerna penting. Seperti setiap poin, ujung, panduan atau metode dimulai dengan number atau poin, pembaca akan tahu bahwa ini adalah di mana tips memulai artikel yang baik. Format buller dan number dengan lekukan sehingga artikel Anda tidak akan terlihat seperti satu blok membosankan, paragraf persegi.

3. Gunakan Sub-judul untuk sub-membagi paragraf di halaman

Melakukan hal disini menjadi beberapa bagian penting, tetapi kita tetap akan memasukkan menjadi satu artikel lengkap. Ini juga akan mudah bagi pembaca untuk bergerak dari satu arahkan ke yang lain, transisi akan lancar dan mudah. Anda tidak akan pernah kehilangan perhatian pembaca artikel anda , serta poin, dan arah ke mana artikel ini adalah merujuk.

4. Menyediakan judul yang menarik perhatian

Jika judul Anda dapat menarik rasa ingin tahu seseorang Anda sudah setengah jalan menuju mendapatkan seseorang untuk membaca artikel Anda. Gunakan pernyataan dan pertanyaan yang memanfaatkan tertentu
kata kunci yang orang cari. Menyediakan judul atau header yang tidak hanya menggambarkan isi artikel Anda, tetapi juga harus pendek dan ringkas.
Gunakan judul seperti, “Tips untuk membuat lebih banyak uang dengan pola pikir sukses “, atau “Bagaimana untuk mencapai kebebasan finansial dalam setahun “. Anda juga bisa menggunakan judul yang akan orang perintah, misalnya, “Membuat Anda juta pertama dalam enam cara mudah “. Ini jenis judul menjangkau emosi bawah sadar seseorang dan membuat mereka otomatis tertarik.
Sekali lagi, jika para pembaca tidak menyukai judul Anda, mereka tidak akan membaca tubuh Anda
Artikel, apalagi membuatnya turun ke kotak sumber daya di mana Anda menempatkan Anda Link reseller. Ambil lebih banyak waktu saat membuat lalu lintas menarik judul dari yang Anda lakukan dengan
bagian lain dari artikel Anda. Selalu mulai artikel Anda dengan perhatian grabbing headline.

5. Jauhkan mereka tertarik dari awal sampai selesai.

Kanan dari paragraf pembuka Anda, menggunakan situasi kehidupan nyata yang dapat dengan mudah diadopsi oleh pembaca. Gunakan deskripsi yang baik dan metafor untuk palu di Anda
poin penting, hanya tidak berlebihan. contoh Anda Mengemudi dengan metafora grafis dan perumpamaan akan membuat lebih mudah bagi mereka untuk membayangkan apa yang Anda bicarakan. Sepenuhnya
membuat pengalaman menyenangkan dan menyenangkan bagi mereka.

6. Memanfaatkan angka ketika diperlukan dan tidak hanya biasa dan laporan hambar.

Menggunakan fakta yang spesifik dan angka dapat meningkatkan artikel Anda rasakan karena itu membuat itu berwibawa. Tapi jangan membuat terlalu formal, itu harus ringan dan mudah dibaca dan aliran. Bayangkan seorang guru yang ramah memiliki sedikit chatting dengan seorang mahasiswa bersemangat.

TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI

Ada beberapa prosedur yang digunakan untuk mengkonsolidasi laporan keuangan induk dan laporan keuangan perusahaan. Perbedaan proses konsolidasi disebabkan oleh perbedaan metode yang digunakan perusahaan induk dalam mempertanggung jawabkan investasinya pada perusahaan anak.

KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS

Dalam beberapa perusahaan induk menggunakan metode equity dalam mempertanggungjawabkan perusahaan anaknya. Selanjutnya contoh yang sama diubah untuk mengilustrasikan perbedaan-perbedaan dalam prosedur konsolidasi yang muncul ketika perusahaan mempertanggung jawabkan perusahaan anaknya berdasarkan metode ekuitas tidak lengkap.

METODE EKUITAS -TAHUN AKUISISI

Contoh: PT Panji membayar Rp 87.000.000,- untuk memperoleh 80% saham PT Saka yang beredar pada tanggal 1 Januari 19×5 ketika kreutiotas pemegang saham PT Saka terdiri dari Modal saham Rp 60 juta dan laba ditahan Rp 340 juta.

Kelebihan biaya nvestasi terhadap nilai buku Rp 15 juta (87 juta -(90 juta x 80%) dialokasikan pada goodwill dengan periode amortisasi 10 tahun, dan laba bersdih dan dividen PT Saka adalah sebagai:

                                               19×5                           19×6
Laba bersih Rp 25 juta Rp 30 juta
Dividen 15 juta 15 juta

 

 

Laporan keuangan PT PANJI dan PT SAKA untuk tahun berjalan 19X5 disajikan dalam dua kolom pertama kertas kerja pada peraga 4-1. Pendapatan PT PANJI dari PT SAKA sebesar Rp 18.500.000 terdiri dari 80 persen dari laba bersih PT SAKA tahun 19X5 sebesar Rp 25.000.000 dikurangi dengan amortisasi good-will sebesar Rp 1.500.000. Dan akun investasi pada PT SAKA pada tanggal 31 Desember 19X5 sebesar Rp 93.500.000 terdiri dari biaya investasi sebesar Rp 87.000.000 ditambah dengan pendapatan dari PT SAKA sebesar Rp 18.500.000, dikurangi dengan dividen yang diterima dari PT SAKA selama tahun 19X5 Rp 12.000.000

 

Rangkaian Ayat Jurnal Kertas Kerja

 

Sejak kompleksitas konsolidasi ditemui, rangkain penyesuaian dan eliminasi kertas kerja diperluas sebagai berikut :

  1. Penyesuaian kesalahan & kelalaian pada laporan terpisah perusahaan induk  anak
  2. Mengeliminasi laba  & rugi antar perusahaan.
  3. Mengeliminasi pendapatan & deviden dri perusahaan anak dan menyesuaikan investasi pd perusahaan anak di saldo awal periode
  4. Eliminasi saldo investasi pd perusahaan anak & ekuitas perusahaan anak yg resiprokal
  5. Alokasi & amortisasi diferensial biaya/nilai buku (dri lngkah 4)
  6. f.        Eliminasi saldo yang resiprokal lainnya.

 

Contoh untuk konsolidasi PT Panji – PT Saka dimasukan ke dalam ayat jurnal kertas kerja berikut ini :

 

Pendapatan hak minoritas                               Rp5.000.000

Devein                                                                                     Rp3.000.000

Hak minoritas                                                                          Rp2.000.000

 

Perhatikan bahwa saldo investasi pda perusahaan anak selalu dieliminasi ketika suatu perusahaan anak dikonsolidasi. Demikianpula, pendapatan investasi dari  perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan mengurangi pendapatan konsolidasi dengan beban-beban konsolidasi dan pendapatan hak minoritas. Laba ditahan konsolidasi pada akhir periode dihitung dlam kertas kerja sebagai penjumlahan labaditahan konsolidasi awal dan laba bersih konsolidasi dikurangi dengan deviden perusahaan induk.

 

METODE EKUITAS – PADA TAHUN SETELAH AKUISISI

Jika PT PANJI mempertahankan 80% kepemilikannya pada PT Meranti sepanjang tahun 2004, mencatat pendapatan dari PT SAKA sebesar Rp22.500.000.000 untuk tahun tersebut (80% dari Rp30.000.000.000 laba bersih PT SAKA dikurangi dengan amortisasi hak paten sebesar Rp1.500.000.000. pada tanggal 31/12/2004, PT PANJI pada PT SAKA mempunyai saldo sebesar Rp 104.000.000

 

Biaya investasi 1/1/2003                                             Rp87.000.000.000

Pendapatan dari PT SAKA-2003                         18.500.000.000

Dividen dari PT SAKA-2003                             (12.000.000.000)

Investasi pada PT SAKA 31/12/2003                            Rp93.500.000.000

Pendapatan dari PT SAKA-2004                          22.500.000.000

Dividen dari PT SAKA-2004                             (12.000.000.000)

Investasi pada PT SAKA 31/12/2004                          Rp104.000.000.000

Transaksi antara PT PANJI dan PT SAKA selama tahun 2004 hanya pinjaman tanp bunga pada PT SAKA selama triwulan terakhir tahun tersebut sebesar Rp10.000.000.000.

Kertas kerja konsolidasi PT PANJI dan PT SAKA untuk tahun 2004 disajian berikut ini:

PT PANJI DAN PERUSAHAAN ANAK

KERTAS KERJA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 (Dalam jutaan rupiah)

 

Keterangan PT PANJI PT SAKA

Penyesuaian & Eliminasi

Laporan Konsolidasi
Laporan L/R :          
Pendapatan

300000

75000

   

375000

Pendapatan dari Meranti

22500

  a) 22500  
Beban-beban

-244000

-45000

d)1500  

-290500

Beban hak minoritas (Rp30 M x 20%)   b)6000  

-6000

Laba bersih

78500

30000

   

78500

           
Laba Ditahan:          
Saldo laba ditahan awal

43500

40000

c)40000  

43500

(+) Laba bersih

78500

30000

   

78500

(-) dividen

-45000

-15000

  a)12000

-45000

Saldo laba ditahan akhir

77000

55000

  b)3000

77000

           
Neraca:          
Kas

46000

20000

   

66000

Piutang wesel PT Meranti

10000

    e)10000  
Aktiva lancar  lainnya

97000

70000

   

167000

Investasi pada PT Meranti

104000

    a)10500  
        c)93500  
Pabrik dan peralatan

300000

100000

   

400000

Akumulasi penyusutan

-60000

-40000

   

-100000

Hak paten     c)13500 d)1500

12000

Saldo aktiva

497000

150000

   

545000

           
Hutang wesel pada PT GKM  

10000

e)10000    
Kewajiban

70000

25000

   

95000

Modal saham

350000

60000

c)60000  

350000

Saldo laba

77500

55000

   

77000

Saldo kewajiban & modal

497000

150000

     
           
Hak monoritas 1/1 (Rp90M x 20%)       c)20000  
Hak minoritas  31/12       b)3000

23000

         

545000

 

Jurnal Eliminasi yang harus dibuat oleh PT PANJI terkait dengan laporan konsolidasi untuk tahun 2004 yang dibuat adalah sbb:

a)      Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT SAKA serta mengembalikan saldo investasi ke awal periode.

Pendapatan dari PT SAKA……………………         Rp22.500.000.000

Dividen PT SAKA……………………..              Rp12.000.000.000

Investasi pada PT SAKA……………..                  10.500.000.000

b)      Untuk mencatat bagian hakminoritas atas pendapatan dan dividen anak perusahaan

Beban hak minoritas…………………….                  Rp6.000.000.000

Dividen PT SAKA…………………………              Rp3.000.000.000

Hakminoritas………………………………..                  3.000.000.000

c)      Untuk mengeliminasi saldo ekuitas daninvestasi yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal danmencatat hak paten yang belum diamortisasi.

Modal saham PT SAKA…………………………..      Rp60.000.000.000

Laba ditahan PT SAKA……………………………          40.000.000.000

Hak paten………………………………………………..      13.500.000.000

Investasi pada PT SAKA…………………             Rp93.000.000.000

Hakminoritas   ……………………………..                 20.000.000.000

d)     Untuk mencatat amortisasi hak paten tahun ini

Beban-beban amortisasi Hak paten……………..      Rp1.500.000.000

Hak paten…………………………………….             Rp1.500.000.000

e)      Untuk mencatat eliminasi saldo piutang dan hutang yang resiprokal

Hutang wesel………………………………………………  Rp10.000.000.000

Piutang wesel……………………………….             Rp10.000.000.000

 

KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS TIDAK LENGKAP

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar, laba bersih perusahaan induk adalah sama dengan laba bersih konsolidasi, dan laba ditahan perusahaan induk adalah sama dengan laba ditahan konsolidasi. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar, atau jika akuntansi metode cost digunakan untuk investasi perusahaan anak.

 

METODE EKUITAS TIDAK LENGKAP-TAHUN AKUISISI

Ekuitas tidak lengkap perlu diterapkan jika terdapat ketidak cocokan antara akun-akun resiprokal PT Induk dan PT Anak. Misalnya Jika metode ekuitas diterapkan secara benar maka laba bersih perusahaan induk akan sama dengan laba bersih konsolidasi, dan laba ditahan perusahaan induk akan sama dengan laba ditahan konsolidasi.

Misalkan laporan keuangan PT P dan PT S per 31/12-19×5 terlihat dalam dua kolom pertama KK konsolidasi di bahwa ini. Berdasarkan data tersebut maka selengkapnya dapat dibuat KK konsolidasi sebagai berikut pada tahun akuisisi:

Metode Ekuitas Tidak Lengkap – pada Tahun Setelah Akuisisi

 

  1. Pendapatan dari PT SAKA                                                    Rp24.000.000

Dividen                                                                                                           Rp12.000.000

Investasi pada PT SAKA                                                                                   12.000.000

Untuk membentuk saldo resiprokal pada awal periode

  1. Laba ditahan-PT SAKA                                                         Rp40.000.000

Modal Saham-PT SAKA                                                            60.000.000

Goodwill                                                                                     15.000.000

Investasi pada PT SAKA                                                                   Rp95.000.000

Hak minoritas                                                                                          20.000.000

Untuk mengeliminasi jumlah ekuitas dan investasi yang resiplokal, membentuk hak minoritas pada awal periode, dan menetapkan goodwill pada akuisisi.

 

  1. Beban-beban                                                               Rp1.500.000

Laba ditahan-PT SAKA                                                  1.500.000

Goodwill                                                                                             3.000.000

Untuk menyesuaikan beban untuk mereflesikan amortisasi goodwill sekarang dan membebankan laba ditahan PT PANJI atas kelalaian amortisasi goodwill tahun 19X5

 

  1. Wesel bayar-PT PANJI                                                           Rp10.000.000

Wesel tagih-PT SAKA                                                                       10.000.000

Untuk mengeliminasi jumlah wesel bayar dan wesel tagih yang resiprokal

 

KONSOLIDASI DENGAN METODE BIAYA

Konsolidasi berdasarkan metode biaya dapat diselesaikan dengan satu dri dua cara yang tersedia, yaitu :

  1. Metode Biaya-Konversi Menjadi Metode Ekuitas

Tahun akuisisi , dapat diselesaikan dengan mengubah menjadi metode ekuitas pada ayat jurnal pertama kertas kerja. Ayat-ayat kertas kerja lainnya akan tetap sama dengan metode ekuitas, perubahan ini dipermudah dengan investasi dicatat pada harga perolehan.

Konversi menjadi ekuitas :

  1. Untuk memperbaiki pendapatan dan investasi yang dipertanggung jawabkan dengan metode biaya

Pendapata deviden                             Rp12.000.000

Investasi pd PT Saka                                6.500.000

Pendapatan dri PT Saka                                  Rp18.500.000

  1. Untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden PT Saka & mengembalikan akun investasi pda saldo awal periode

Pendapatan dri PT Saka                      Rp18.500.000

Deviden                                                          Rp12.000.000

Investasi pd PT Saka                                            6.500.000

  1. Untuk mencatat saldo investasi ddan ekuitas resiprokal, membentuk hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yg belum diamortisasi

Laba ditahan—PT Saka                      Rp30.000.000

Modal saham-PT Saka                             60.000.000

Goodwill                                                  15.000.000

Investasi pd PT Saka                                      Rp87.000.000

Hak minoritas                                                      18.000.000

 

Tahun setelah Akuisisi konversi biaya menjadi ekuitas dalam kertas kerja konsolidasi lebih kompleks pada periode-periode setlh thn akuisisi dimna investasi perusahaan anak diperoleh. Ayat-ayat jurnal kertas kerja lainnya untuk thn 19X6sama seperti yg dilustrasikan untuk metode ekuitas. Jika perusahaan mengubah metode biaya menjadi ekuitas, perusahaan induk dpat mencatat ayat jurnal pada buku terpisahnya sebelum jurnal penutup thn 19X6.

  1. Metode Biaya-Metode Tradisional

Tahun Akuisisi, prosedur-prosedur konsolidasi untuk thn 19X6 adalah sama seperti yang diilustrasikan untuk PT Panji dan 80% kepemilikannya pd perusahaan anak, PT Saka.

Tahun Setelah Akuisisi, perbedaan-perbedaan yang lebih signifikan dalm prosedur kertas kerja ini, didasari metode biaya maupun metode ekuitas, untuk mempertanggung jawabkan investasi perusahaan anak, yang terjadi pd periode-periode setelah thn investasi diperoleh.

 

MENEMUKAN LETAK KESALAHAN

kesalahn-kesalahan konsolidasi laporan keuangan akan tampak ketika neraca konsolidasi tidak seimbang. Jika neraca konsolidasi tetap tidak seimbang nilai total dihitung kembali dimasing-masing point harus diperiksa untuk memastikan bahwa point tersebut telah dicatat. Kelalaian mencatat pendapatan hak minoritas dan ekuitas sering terjadi karena point ini tidak terlihat pada laporan terisah perusahaan. Persamaan debit dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi.

 

PENGALOKASIAN KELEBIHAN PADA AKTIVA BERSIH YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI

Prosdur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku pada aktiva dan kewajiban yang spesifik serupa dengan preosedur kertas kerja konsolidasi yg diilustrasikan untuk goodwill. Ayat-ayat jurnalnya lebih kompleks karena lebih bnyak akun yang dipengaruhi  diperlukannya alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan.

Konsolidasi Pada Saat Akuisisi, kertas kerja konsolidasi perusahaan induk dan anak setelah penggabungan usaha, karena kelebihan biaa terhadap nilai buku cukup kompleks, maka akun kelebihan yang belum diamortisasikan digunakan dalam kertas kerja.

Konsolidisi Setelah Akuisisi, setelah mencatat akun-akun yang sebelumnya perusahaan melanjutkan mencatat akun deviden,goodwill yang diamortisasi pada kertas kerja konsolidasi. Ayat-ayat jurnal kertas kerjanya lebih kompleks karena lebih banyak akun yang dipengauhi dan diperlukannya alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan.

FORMAT KERTAS KERJA NERACA PERCOBAAN

Pendekatan neraca saldo untuk kertas kerja konsolidasi berasal dari neraca-neraca setelah penyesuaian perusahan-perusahaan afiliasi. Baik pendekatan laporan keuangan maupun pendekatan neraca saldo menghasilkan informasi yang sama, sesuai pilihan dari pemilik perusahaan. Ayat jurnal kertas kerja untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi menggunakan format neraca saldo adalah sama dengan kertas kerja untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi menggunakan pendekatan laporan keuangan. Akun neraca saldo diklasifikasikan menjadi debit dan kredit, maka penempatan akun-akun tersebut berbeda bila dibandikan dengan peenempatan akun dalam format laporan keuangan.

 

KESIMPULAN

Tujuan penyiapan kertas kerja: untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi entitas usaha yang dikonsolidasikan. Kertas kerja hanyalah alat untuk mengatur dan memanipulasi data.

Sebelum mengkonsolidasikan sebuah pperusahaan induk & anak, kita harus tahu metode apa yang akan digunakan. Setelah itu, penyesuaian yang tepat dibuat pada kertas kerja untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang benar. Secara umum, perbedaan neraca lajur akibat dari pnggunaan metode yang berbeda-beda pada perusahaan induk & anak, tidaklah besar adanya.

Harimu dinikmati saja..:)

Entah apa yang terjadi hari ini atau esok. Semua kita nikmatin aja.. Kita dikasih kebahagian.. Sungguh alhamdulillah kalo orang muslim.. Tapi klo dikasihnya kebalikannya.. Ya mesti disabarkan saja..:)

Hidup ini ga ada yang tau.. dan ga ada bisa merencanakan.. kita mau bahagia terus.. owh tidak bisa.. semua udah ada garisnya masing-masing..

Tapi yang kadang masing bingung klo kita dikasih bahagia terus.. Kadang lupa sama yang namanya bersyukur.. Padahal semuanya itu ada yang memberi.. Kesehatan juga merupakan pemberian dari Tuhan.. Kita bisa lupa kalo kita lagi diatas..

Ingin banget jadi seseorang yang benar-benar bisa mensyukuri.. Jangan pas dibawah kita minta ini itu kepada Tuhan kita. Dan klo diatas dilupakan.. Kadang rasanya sedih juga.. Seperti kita dititipkan amanat untuk menjaga rasa syukur kita. Tapi kitanya malah khianat..:(

Mudah-mudahan setelah menulis artikel ini.. Kita semua tidak lupa untuk bersyukur.. Termasuk gw yang nulis artikel ini. Jaga amanat untuk selalu bersyukur kepada Tuhanmu.

Contoh review jurnal

Jurnalnya unduh disini JURNAL Translet, jurnal aslinya bisa dicari digoogle.

Review Jurnal  :

 

Judul A Contingency Model Of The Association Between Strategy, Environmental Uncertainty And Performance Measurement: Impact On Organizational Performance

( Sebuah Model Kontijensi : Hubungan Antara Strategi, Ketidakpastian Lingkungan dan Pengukuran Kinerja : dampaknya pada Kinerja Organisasi )

 

Penulis Zahirul Hoque (2004), School of Law and Business, Charles Darwin University, Darwin, NT 0909, Australia
Jurnal International Business Review. 13 (2004) p.485 – 502
Abstraksi Berawal dari kerangka kontingensi, makalah ini mencoba untuk memberikan kontribusi terhadap literatur yang meneliti faktor dan konsekuensi dari ukuran kinerja.  Secara umum, penelitian ini untuk mengetahui pilihan ukuran kinerja dalam hubungan antara : (a) prioritas strategis dan kinerja dan (b) ketidakpastian lingkungan dan kinerja. Dua hipotesis yang dikembangkan secara umum menyelidiki hubungan, prediksi, timbale balik, hubungan positif antara strategi bisnis unit dan kinerja terhadap manajemen melalui pilihan pengukuran kinerja non financial (H1) dan hubungan yang positif antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja melalui pilihan manajemen terhadap pengukuran kinerja non finansial
(H2).  Untuk menguji hipotesis ini, digunakan model analasisi jalur pada data survei kuesioner dari 52 perusahaan manufaktur. Seperti dihipotesiskan,hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara  pilihan manajemen strategis dan kinerja melalui tingginya penggunaan pengukuran non keuangan untuk evaluasi kinerja. Di sisi lain, penelitian ini tidak menemukan
bukti hubungan yang signifikan antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja melalui pilihan manajemen melalui pengukuran kinerja non keuangan.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui lebih lanjut penggunaan ukuran non keuangan dalam evaluasi kinerja yang gunakan dalam  : a) Prioritas Strategi dan kinerja organisasi dan b) ketidakpastian lingkungan dan kinerja organisasi.
Implikasi Teori & Review Penelitian Terdahulu Penelitian ini bersandar kepada teori ‘kontingensi’ yang berpendapat bahwa strategi bersaing menentukan tingkat ketidakpastian lingkungan, yang pada gilirannya menentukan langkah-langkah pengukuran kinerja organisasi. Dari bentuk variabel kontingensi yang potensial, penelitian ini membatasi kepada pertimbangan strategi dan ketidakpastian lingkungan.

Selanjutnya Penelitian mendasari kepada penelitian empiris dalam pengembangan hipotesisnya, menyangkut :

·         Strategi, pengukuran kinerja dan kinerja organisasi

Govindarajan dan Gupta (1985) yang menemukan bahwa perusahaan yang menggunakan strategi ‘membangun’ ( tumbuhnya penjualan dan saham ) cenderung lebih menekankan pada penggunaan ukuran  non-keuangan (seperti pengembangan produk baru, pangsa pasar, penelitian & pengembangan, kepuasan pelanggan) dibanding perusahaan yang berstrategi ‘harvest’ (yang memaksimumkan laba jangka pendek). Demikian pula, Simons (1987) menemukan bahwa perusahaan berstrategi defender cenderung lebih mengandalkan ukuran keuangan seperti anggaran jangka pendek untuk mengkompensasi manajer mereka. Ittner et al. (1997) juga menemukan bahwa secara relative titik berat pengukuran non finansial lebih besar digunakan  di perusahaan dengan orientasi inovasi berstrategi ‘prospektor’ dibandingkan perusahaan dengan strategi ‘defender’.

Penelitian ini menggunakan unit analisis strategi bisnis unit (SBU) dengan pendekatan tipologi Miles & Snow (1978)dimana  perusahaan prospektor mencari peluang pasar baru dengan menciptakan sesuatu yang mereka anggap keunikan di pasar. Akibatnya, di perusahaan-perusahaan ini tingkat ketidakpastian tinggi.  Literatur dalam bidang ini menunjukkan bahwa jika manajemen ingin menekankan efektivitas dalam inovasi, mengembangkan kepuasan pelanggan dan tingkat rate of return yang wajar, sistem akuntansi manajemen dan sistem pengendalian harus dirancang untuk mendukung hal tersebut (Ittner et al, 1997;. Miles & Snow, 1978; Simons, 1987, 1990). Untuk perusahaan jenis strategi prospektor, pengukuran finansial akan mempengaruhi manajer untuk kurang memperhatikan faktor-faktor keberhasilan kritis perusahaan dan kompetitif mendasar seperti harga, kualitas, kehandalan, layanan, kustomisasi, inovasi dan waktu. Pengukuran berfokus seperti ini tentu akan datang dengan mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan, tingkat keterlibatan staf dalam berkreativitas dan kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk baru. Oleh karena itu, lebih besar penekanan pada kriteria non-keuangan sebagai bandingan terhadap kriteria keuangan harus lebih utama di perusahaan-perusahaan prospektor daripada di perusahaan defender.

·         Ketidakpastian lingkungan, pengukuran kinerja dan kinerja organisasi.

Penelitian akuntansi yang cukup memberikan bukti empiris untuk mendukung pandangan bahwa ketidakpastian lingkungan secara positif terkait dengan desain sistem pengendalian akuntansi.  Penelitian Mia (1993) didalam reviewnya menyakini bahwa informasi sistem akuntansi manajemen membantu manager agar lebih baik memahami situasi ketidakpastian.

Chenhall dan Morris (1986) juga menunjukkan bahwa di mana tingkat ketidakpastian lingkungan yang relatif tinggi, organisasi cenderung menggunakan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) non-keuangan (dalam lingkup luas), yang dinilai lebih efektif dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan eksternal. Penelitian ini sesuai dengan beberapa studi lain, seperti misalnya, Chongand Chong (1997), Gul dan Chia (1994), Hoque dan Hopper (1997), Mia (1993) dan Mia dan Chenhall (1994). Penelitian ini menegaskan bahwa organisasi yang efektif cenderung untuk mengurangi ketergantungan pada ukuran kinerja keuangan dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Penelitian-penelitian ini terutama berfokus pada hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan informasi SAM dan anggaran. Penelitian yang ada saat ini memperluas penelitian dengan ketidakpastian lingkungan yang berkaitan dengan pilihan ukuran kinerja dalam organisasi.

Konsisten dengan penelitian di atas, argumen pada riset adalah bahwa pilihan (atau tipe) pengukuran untuk evaluasi kinerja ditentukan oleh  lingkungan : semakin tinggi ketidakpastian lingkungan yang mempengaruhi kinerja perusahaan berhubungan dengan penekanan lebih besar pada pengukuran non-keuangan dalam evaluasi kinerja. Semakin besar kesulitan yang dihadapi unit bisnis, semakin besar juga ketidakpastian yang dihadapi.

Berdasarkan gambaran di atas, dapat dikatakan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar dalam meningkatkan komunikasi dalam operasi perusahaan pada tingkat ketidakpastian lingkungan tinggi. Kebutuhan komunikasi yang lebih besar ditujukan dengan lebih penggunaan pengukuran non-keuangan sebagai langkah-langkah dalam memberikan manajemen kerangka kerja  yang membantu mereka menilai ketidakpastian di berbagai bidang seperti permintaan pasar, kepuasan pelanggan, inovasi, pemasok dan karyawan.

Hipotesis Penelitian H1 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara strategi bisnis dan kinerja melalui pilihan manajemen dan penggunaan sistem pengukuran kinerja.

H2 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara ketidakpastian lingkungan organisasi dan kinerja melalui pilihan manajemen dan penggunaan sistem pengukuran kinerja

Metodologi Penelitian dan Variabel Penelitian Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui surat kepada 100 CEO secara random sampling pada perusahaan manufaktur di Selandia Baru yang berasal dari data New Zealand Business Who’s Who edisi tahun 1994. Kriteria sampel utama yang digunakan adalah perusahaan yang memiliki minimal 100 orang karyawan. Tingkat partisipasi atas kuesioner yang kembali sebanyak 52%.

Pengukuran Variabel :

Strategi bisnis : mengunakan pengukuran terhadap 2 pilihan strategi yang ekstrim yaitu : prospector dan defender (Miles & Snow. 1978). Responden diberikan gambaran tentang pilihan strategi yang menekankan tingkat derajat dari perusahaan kepada penggunaan strateginya selama 3 tahun terakhir. Pengukuran menggunakan skala Likert : 1 (defender ) s/d 5 (prospector). Sama yang digunakan oleh penelitian Chenhall dan Langfield smith (1998) dan Ittner et al (1997).

Ketidakpastian Lingkungan : penelitian ini menggunakan 8 item ketidakpastian lingkungan yaitu : (1) tindakan pemasok, (2) keinginan pelanggan, selera dan preferensi, (3) kegiatan pasar pesaing, (4) diregulasi dan globalisasi, (5) aturan pemerintah, (6) lingkungan ekonomi, (7) hubungan industrial, (8) teknologi produksi dan teknologi informasi. Sama yang digunakan oleh penelitian Gordon dan Narayanan (1984) dan Govindarajan (1984). Responden diberikan pertanyaan dengan 5 skala likert : 1 (dapat diprediksi) s/d 5 (sangat tidak dapat diprediksi).

Pilihan Manajemen dan penggunaan Pengukuran Non Keuangan : Penelitian ini menggunakan 13 item pengukuran kinerja non keuangan, mengikuti penelitian sebelumnya (Abernethy & Lilis 1995; Ittner et al 1997; Kaplan & Norton 1996; Lynch & Cross 1991, dan Perera et al 1997. 13 item tersebut menyangkut :

1)      Efisiensi atau produktifitas penggunaan tenaga kerja dan bahan baku.

2)      Proses improvisasi dan re engenering.

3)      Pengantar produk baru

4)      Pelatihan & pengembangan karyawan

5)      Kepuasan pelanggan

6)      Pengiriman yang tepat waktu

7)      Hubungan dengan pemasok

8)      Hubungan ditempat kerja

9)      Keselamatan dan kesehatan kerja

10)  Pangsa pasar

11)  Jaminan biaya perbaikan

12)   Respon waktu terhadap pelanggan

13)  Kepuasan karyawan

Ke  13 item ini diukur dengan menggunakan skala likert ( 1 s/d 5), 1( perhatiannya kecil) s/d 5 (perhatiannya besar)

Kinerja Organisasi : Kinerja organisasi diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Govindarajan (1984), yang kemudian digunakan juga oleh Albernethy&Gutrie (1994), Albernethy&Stoelwinder  (1991), Chenhall & Langfield-Smith (1998); Chong & Chong ( 1997) dan Govindarajan & Gupta (1985). Kuesioner yang diajukan kepada responden menyangkut perhatian terhadap ukuran kinerja organisasi, penelitian ini menambahkan 2 instrumen pengukuran dari penelitian sebelumnya. Instrumen tambahan yang digunakannya adalah hubungan ditempat kerja dan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. 12 Instrumen menyangkut kinerja organisasi tersebut adalah :

1)      Laba Operasi.

2)

Aspek Keuangan

ROI

3)      Rata-rata pertumbuhan pasar

4)      Pangsa pasar.Market share

5)      Arus kas dari kegiatan operasi.

6)      Pengembangan produk baru

7)      Pengembangan pasar

8)

Aspek Non Keuangan

Penelitian & pengembangan

9)      Program penekanan biaya

10)  Pengembangan karyawan

11)  Hubungan ditempat kerja *

12)  Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.*

( Instrumen 11 & 12 merupakan items yang ditambahkan dalam penelitian ini)

Dimensi diatas dikur dengan skala likert 1 s/d 5, 1 ( jauh dibawah rata-rata) s/d 5 ( jauh diatas rata-rata).

Model Penelitian

 

Alat Uji Hipotesisi Menggunakan pendekatan statistic deskriptif, koefesien korelasi pearson dan regresi berganda. Model regresi yang digunakan :
Hasil Penelitian Hipotesis 1 hipotesisnya adalah pengaruh tidak langsung dari prioritas strategis (X1) terhadap kinerja organisasi (X4) yang melalui penggunaan pengukuran non-keuangan (X3). Hasil yang disajikan menunjukkan korelasi nol-order koefisien positif
antara prioritas strategis dan kinerja organisasi (R14 ¼ 0:31, p <0:05). Korelasi yang diamati terdiri dari efek langsung positif tetapi tidak signifikan antara prioritas strategis dan kinerja organisasi (P41 ¼ 0:03, ns) ditambah pengaruh tidak langsung yang signifikan (p42r12 Þ ¼ p43r13 0:27, p <0:05) prioritas strategis
pada kinerja organisasi melalui pengukuran kinerja non-keuangan, oleh karena itu, H1 diterima.

Hipotesis 2 hipotesisnya adalah pengaruh tidak langsung ketidakpastian lingkungan (X2) pada organisasi (X4) melalui ukuran kinerja non-keuangan (X3). Hasil pengujian sehubungan dengan hipotesis ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara
ketidakpastian lingkungan dan kinerja organisasi (R34 ¼ 0:001, ns).
Korelasi yang diamati terdiri dari pengaruh langsung tidak signifikan dari ketidakpastian lingkungan pada kinerja (p42 ¼ 0:001, ns) ditambah signifikan pada pengaruh tidak langsung (p41r12 Þ ¼ p43r23 00:02, ns) dari ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja yang melalui penggunaan ukuran kinerja non-keuangan. Oleh karena itu, tidak memberikan dukungan terhadap Hipotesis 2, dimana H2 ditolak.

Kesimpulan & Temuan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara strategi bisnis perusahaan, lingkungan eksternal, penggunaan langkah-langkah dalam evaluasi kinerja, dan kinerja organisasi melalui penelitian survei dari 52 perusahaan manufaktur di Selandia Baru.
Seperti yang diharapkan, hasil menunjukkan tidak ada hubungan langsung antara unit bisnis strategi dan kinerja organisasi. Sebaliknya, hubungan antara dua variabel muncul secara signifikan tidak langsung, sebagaimana hipotesis. Hasil signifikan dan positif ditemukan dalam hubungan antara strategi dan penggunaan manajemen terhadap pengukuran non finansial terhadap evaluasi kinerja. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi unit bisnis adalah suatu pendahuluan penting dari evaluasi kinerja, desain sistem dan penggunaan pengukuran non-keuangan adalah penting bagi kinerja organisasi. Bukti ini konsisten dengan pandangan bahwa kesesuaian dengan prioritas strategis dan pilihan pengukuran kinerja dalam evaluasi kinerja sangat penting untuk meningkatkan kinerja organisasi (Govindarajan & Gupta, 1985; Ittner et al, 1997;. Lynch & Cross, 1991; Simons, 1987, 1995).

Sebaliknya, hasil pengujian path model tidak memberikan dukungan untuk hipotesis hubungan positif antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja organisasi melalui penggunaan ukuran kinerja non-keuangan.
Bukti ini tidak konsisten dengan pandangan bahwa ketika perusahaan mengalami kesulitan dalam meramalkan kejadian masa depan, ketergantungan lebih besar terhadap penggunaan indikator
non-keuangan dalam evaluasi kinerja perusahaan. Selain itu,
hubungan signifikan antara ketidakpastian lingkungan, ukuran kinerja dan kinerja organisasi tidak membenarkan temuan studi yang ada dalam hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan desain MAS (Chenhall & Morris, 1986; Chong & Chong, 1997; Gordon & Naryanan, 1984; Ezzamel, 1990; Govindarajan, 1984; Gul & Chia, 1994; Mia, 1993).

Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan penelitian ini adalah :

Pertama, penelitian ini menggunakan versi modifikasi dari ketidakpastian lingkungan, berasal dari awal teori kontijensi serta dari literatur saat ini. Misalnya, dalam memperbarui dua instrumen awal ketidakpastian lingkungan (Gordon & Naryanan, 1984; Govindarajan, 1984), terdiri dari dua variabel baru dalam membangun, deregulasi dan globalisasi dan hubungan industrial.

Kedua, kinerja organisasi diukur menggunakan kuesioner dengan meminta responden untuk menilai diri dari kinerja organisasi mereka, penilaian diri sendiri ini dimungkin terjadinya bias dalam mengukur kinerja. Dalam studi ini kebanyakan perusahaan tidak tercatat di Bursa Efek Selandia Baru, sehingga data kinerja aktual tidak tersedia dari sumber publik.

Ketiga, setiap generalisasi hasil penelitian untuk organisasi manufaktur memerlukan  kehati-hatian. Berbagai dimensi dan pengaruh relatif kemungkinan dapat dieksplorasi dengan studi kasus.

Keempat, penelitian ini hanya dibatasi di Selandia Baru;
ada kemungkinan bahwa perusahaan-perusahaan di Negara lain berbeda dengan di Selandia Baru. Ini mungkin demikian karena ukuran ekonomi Selandia Baru, sifat persaingan pasar, hukum dan peraturan, hambatan dan kebijakan atau struktur ekonomi yang mungkin berbeda antara negara.

Riset Selanjutnya Penelitian selanjutnya mungkin dapat dirancang untuk membandingkan temuan dalam studi ini dengan temuan-temuan yang berkaitan dengan perusahaan di negara lain. Akhirnya, temuan penelitian ini adalah bergantung waktu, oleh karena itu sebuah studi longitudinal dalam setting yang berbeda dengan menggunakan metodologi yang lebih ‘softer'(misalnya studi kasus) dapat memberikan perhatian yang khusus tentang masalah yang ada dalam studi ini.
TELAAH KRITIS  Penelitian diatas mendiskripsikan tentang …….dst.

 

 

 

semoga berguna..

 

Menentukan Fenomena

Seringkali, pada saat menyusun skripsi/tesis/disertasi, mahasiswa ‘bingung’ mencari ‘masalah’ penelitiannya. Kebingungan biasanya bertambah mana ketentuan dalam perguruan tinggi yang bersangkutan mensyaratkan mahasiswa harus mampu menampilkan masalah yang diteliti dengan dengan jelas melalui berbagai fenomena permasalahan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti oleh mahasiswa yang bersangkutan. Kebingungan tersebut tidak akan terjadi jika mahasiswa memahami dengan benar makna beberapa kata kunci dalam penelitian, yaitu penelitian dan masalah.

penelitian adalah proses pembuktian melalui serangkaian langkah pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis.

sedangkan masalah adalah sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksaaan, antara rencana dengan pelaksanaan.

Pada dasarnya terdapat beberapa cara menemukan masalah penelitian. Dua diantara cara mencari masalah penelitian adalah:

  1. berdasarkan identifikasi ‘penyimpangan-penyimpangan’ di lokus penelitian; dan
  2. berdasarkan pemahaman teoritis

Penyimpangan dalam hal ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Melalui cara ini, peneliti akan mendapat banyak informasi mengenai penyimpangan yang ada di lokus penelitian.

contoh:

  1. Banyak pegawai yang datang terlambat. Hal ini teridentifikasi dari rekapitulasi kehadiran pegawai.
  2. Pimpinan kantor lebih sering menyalahkan bawahan. Hal ini teridentifikasi dari pengalaman si peneliti pada saat beberapa kali mengikuti rapat dengan pimpinan.
  3. Masih banyak pegawai yang penempatannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini teridentifikasi melalui data yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara syarat latar belakang pendidikan untuk posisi tertentu dengan latar belakang pegawai yang menduduki posisi tersebut.
  4. Laporan penyelesaian pekerjaan pegawai sering tidak tepat waktu. Hal ini teridentifikasi dari rekapitulasi catatan penyelesaian pekerjaan.
  5. Udara dalam ruangan ruangan tidak nyaman atau terlalu dingin. Hal ini teridentifikasi dari banyaknya ruangan kecil yang mempunyai dua AC.

kita tinggal mengelompokan menjadi 4 kemungkinan masalah :

  1. Masalah kinerja pegawai (nomor 1,4)
  2. Masalah kepemimpinan (nomor 2)
  3. Masalah ergonomi (nomor 5)
  4. Masalah penempatan pegawai (nomor 3)

Kalau untuk pemahaman teoritis

disini kita sudah mempunyai bagannya, tinggal dilakukan pengamatan ada/tidak penyimpangan pada penelitian.

Cara menghasilkan dollar lewat survey

Cara ini cukup ampuh untuk kita-kita yang masih belum mempunyai pekerjaan. kita cukup mengunjungi inboxdollar.com atau Ipanelonline

dicoba hayoo dicoba..

nanti kalau udah di dapet dollar2nya, kita tinggal cairin lewat paypal. sebelumnya harus bikin paypal dulu. caranya gampang kok..

buka paypal.com, klik yang pribadi. terus isi sesuai data kita. harus jelas datanya, jangan sampai data palsu. kalau ga punya kartu kredit, bisa pakai kartu debet kok.. silahkan dicoba..:)

Membuat menu pada wordpress anda

  1. Yang utama mesti login dulu
  2. Setelah login, klik menu dashboard seperti pada gambar ini.     Gambar 1
  3. Arahkan ke menu appearance, geser ke kanan cari tulisan menus, lalu klik tulisan menus itu.
  4. Akan muncul seperti gambar dibawahGambar 2
  5. Klik Create new menu, isi menu name sesuai dengan keinginan anda. Diisi dengan nama blog anda juga tidak apa-apa.
  6. Disini kita akan melihat  3 pilihan, 1) pages, 2)links, 3)category

Anda jangan bingung disini.

Jika anda sudah membuat tulisan dihalaman-halaman klik yang pages

Jika anda ingin membuat menu tapi isinya diarahkan website lain maka klik links

Jika anda sudah membuat posting-posting dan sudah dikategorikan(ada dibagian kanan bawah), maka klik kategori

Kalau menu yang saya buat itu gabungan dari halaman2, dan category2..

Contoh Gambar 3saya ambil dari tulisan-tulisan yang sudah saya kategorikan. Ada akuntansi biaya, ada Akuntansi keuangan menengah 2, dan lain-lain. Anda tinggal mencentang category yang mau anda jadikan menu, lalu klik add menu. Lalu disave jadilah menu menurut category.